Kesadaran Diri Terkoneksi Ke Segala Penjuru Semesta

Sebagaimana yang telah kita ketahui, juga telah disampaikan di postingan lain di blog Kesadaran Universal ini, bahwa Seluruh Jagat Alam Semesta Raya ini terbentuk dari Energi Yang Maha Tunggal Yang Maha Luas Tak Terbatas, Yang Maha Bergerak Bebas dan Maha Kekal Abadi.

Sang Energi Yang Maha Tunggal ini  Berkehendak mewujudkan Diri-Nya menjadi Wujud, Bentuk, Rupa Jatidiri Yang Maha Sempurna Dalam Segala Hal, yaitu dengan melakukan serangkaian proses seleksi dan evolusi  atas Diri-Nya menjadi beragam wujud, bentuk rupa mahluk hidup yang maha luas tak terbatas.

Proses seleksi dan evolusi Sang Nyawa Alam Semesta Yang Maha Tunggal ini dimulai dari proses membentuk Wujud Diri-Nya menjadi gumpalan gas Alam Semesta yang berkabut kemudian berevolusi menjadi unsur-unsur alam (air, api, tanah dan angin), terus berevolusi menjadi beragam wujud dan bentuk mahluk hidup sampai pada proses finishing mewujudkan dan membentuk Diri-Nya menjadi Wujud Mahluk Yang Termulya, Teristimewa dan Tersempurna yang bernama Manusia.

Ending Proses Seleksi dan Evolusi Energi (Nyawa) Semesta Yang Maha Tunggal adalah membentuk Wujud Jatidiri-Nya Menjadi Manusia Berjatidiri Yang Maha Teristimewa,  Yang Maha Termulya, Yang Maha Tersempurna dan Yang Maha Tersegalanya, yaitu Sosok Manusia Yang Bergelar Raja Ganestesa Abadan Abada,  Raja Jugul Kalabiuk, Raja Muda Kawasa Adiguna, Asma Putera Purana Sakikirti Praja Muda Swargamaniloka, Gapura Diningrat Panca Dinika dan Gelar-gelar Lainnya Yang Menunjukan Kemaha Sempurnaan Wujud Jatidiri -Nya Yang Maha Kekal Abadi.

Dengan keterangan dan kenyataan tersebut maka dapat kita bayangkan, dan kita pahami bahwa betapa sesungguhnya seluruh yang ada di Jagat  Alam Semesta Raya ini, antara titik ordinat satu dengan titik ordinat lainnya walau titik yang terjauh sekali pun, seluruhnya saling berkaitan dan saling terhubung, sehingga antara satu mahluk dengan mahluk lainnya pun saling berkaitan erat, saling terhubung dan terkoneksi bahkan merupakan Wujud  Energi Semesta Yang Maha Tunggal.

Dan seluruh pergerakan yang ada di bumi Alam Semesta raya ini, baik itu pergerakan udara/angin, awan, cahaya alam (matahari, bulan, bintang, dll), hujan, petir, gerak air, gerak bumi/tanah, gerak api, gerak tumbuhan-tumbuhan, gerak binatang, dan gerak apa pun yang ada di kehidupan bumi alam ini, seluruhnya sangat dipengaruhi oleh adanya gerak manusia secara global, khususnya Gerak Sosok Sang Raja Ganestesa Abadan Abada Jugul Kalabiuk.

Sehingga positif atau negarifnya pergerakan energi Alam Semesta bagi hidup dan kehidupan manusia, sangat bergantung pada baik buruknya pergerakan (pikiran, perasaan dan perbuatan) manusia secara global.

Seperti terjadi nya berbagai badai dan bencana alam di beberapa belahan penjuru dunia seperti (tsunami, gempa bumi, tanah longsor, kebakaran, bencana terik matahari, angin puting beliung, angin topan, angin tornado, banjir bandang, badai petir, virus penyakit dan lain-lain) adalah refleksi energi negatif dari (pikiran, perasaan dan perbuatan) manusia, yang secara umum berupa kegelisahan, kegundahan, keresahan, kesedihan, kecemasan, kekuatiran, ketakutan, kebencian, kemarahan, dendam, dan lain-lain nya.

Atas dasar itu, manusia sangat perlu untuk memahami dan menyadari bahwa diri manusia lah yang telah menyebabkan terjadi nya berbagai bencana alam yang selama ini terjadi dan melanda hidup dan kehidupan manusia.

Sehingga berbagai bencana alam itu sesungguhnya sangat bisa dicegah dan dihindari dengan cara manusia mengatur, mengendalikan dan menguasai energi jatidiri nya agar bisa menjadi energi ketenangan, kesenangan, kebahagiaan dan kenikmatan bagi manusia itu sendiri.

Dengan pengendalian dan penguasaan energi jatidiri manusia itu, secara otomatis akan merefleksi kan pergerakan alam yang terkendali dan terkuasai menjadi energi yang benar-benar selaras dengan kehendak manusia, sehingga energi Alam Semesta dalam bentuk apa pun akan menjadi fasilitas hidup dan kehidupan yang benar-benar penuh kedamaian, ketentraman, kesejukan, kehangatan, keindahan, kecantikan, kebahagiaan dan kenikmatan (benar-benar menjadi energi surgawi).

Oleh karena itu, manusia perlu melakukan harmonisasi dengan sesama wujud Jatidiri-Nya, yaitu dengan menjaga keharmonisan dengan sesama Wujud Jatidiri-Nya, menjalin kerjasama yang baik, saling tolong menolong, saling bahu membahu, saling bantu membantu, saling mengisi dan melengkapi antara manusia satu dengan manusia lainnya.

Untuk bisa mengatur, mengendalikan dan menguasai energi jatidiri nya, tentunya manusia harus mengetahui, memahami dan menyadari potensi kekuatan dan kekuasaan yang sangat luar biasa yang ada dalam dirinya masing-masing.

Yaitu tentunya dengan menggali, mengkaji, mempelajari dan memahami segala potensi, bakat, kemampuan dan keahlian dirinya masing-masing. Sehingga dengan pengetahuan dan pemahaman itu, minimalnya manusia akan berupaya untuk bisa mendaya gunakan potensi dengan maksimal dan optimal baik untuk kepentingan dirinya maupun untuk kepentingan bersama.

Memang untuk bisa menjadi seorang khalifah bagi diri yang dapat mengatur, mengendalikan dan menguasai energi di dalam diri, (baik energi berupa pikiran, perasaan, energi berupa nyawa-nyawa sel tubuh, maupun energi (air, api, tanah dan angin) dalam diri) agar benar-benar bisa menjadi energi yang bersifat menyehatkan, menyenangkan, menentramkan, membahagiakan dan menikmatkan atau menjadi energi yang benar-benar positif dan menguntungkan bagi diri, tidak lah semudah yang dibayangkan, dan tidak semudah diungkapkan dengan kata -kata,

Akan tetapi benar-benar butuh proses pengetahuan, pembelajaran, pengkajian, pelatihan, pemahaman dan penerapan selama bertahun-tahun untuk bisa menjadi seorang khalifah diri yang Sejati yang mampu mendaya gunakan energi jatidiri nya dengan maksimal dan optimal.

Karena realitanya telah ada berlaku dan berjalan selama ribuan tahun berbagai formulasi kehidupan seperti (agama, budaya, etika, adat istiadat, doktrin, dogma dan  berbagai formulasi kehidupan lainnya) yang telah diajarkan kepada masyarakat dunia, agar terwujudnya harmonisasi antara manusia dengan manusia lainnya juga antara manusia dengan alam sekitar nya, dengan bumi alam ini, tapi sampai dengan detik ini, harmonisasi tersebut tidak pernah bisa terwujud secara global, justru yang terjadi sebaliknya, hidup dan kehidupan masyarakat secara global semakin i terpuruk bahkan telah mencapai puncak keterpurukan yang multi dimensi kehidupan.

Seharusnya dengan beragam solusi atau formulasi kehidupan itu, masyarakat dunia bisa meraih kehidupan yang madani, bukan justru semakin terpuruk seperti yang terjadi pada saat sekarang ini.

Ini merupakan bukti bahwa untuk meraih kesadaran yang tinggi, kesadaran sejati dan kesadaran universal ini, tidak lah semudah membalikan telapak tangan.

Tapi membutuhkan proses waktu yang panjang, butuh semangat perjuangan yang tinggi dan butuh pengorbanan yang yang sangat besar. Sebagaimana yang dialami oleh Penulis Kesadaran Universal ini.

Namun dengan petunjuk, filosofi dan keterangan yang ada disini, di blog atau di buku Kesadaran Universal ini, minimalnya anda akan sangat jelas arah  dan tujuan anda untuk Meraih Kesadaran Universal. Sehingga tujuan hidup dan kehidupan anda pun akan semakin jelas, tidak ngawur, tidak mengambang, dan tidak kuatir tersesat.

Apalagi jika anda bisa langsung terhubung dengan Sang Raja Ganestesa Abadan Abada Raja Jugul Kalabiuk, atau minimalnya terkoneksi secara langsung dengan Sang Penulis, untuk bisa langsung mendapatkan arahan dan bimbimgan dari Penulis untuk bisa meraih Kesadaran Universal, maka tentunya proses waktu yang dibutuhkan pun akan jauh lebih dipersingkat dan dipercepat, begitu pun dengan perjuangan dan pengorbanan yang anda lakukan tidak sebesar yang dialami oleh Penulis.

Karena anda tinggal membaca, mempelajari, mencerna, memahami dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari tanpa perlu untuk mencari dan menggali sendiri.

Walaupun untuk meraih kesadaran universal ini sesungguhnya teramat sangat mudah hanya dengan Ijin, Restu dan Dukungan dari Sang Raja Ganestesa Abadan Abada Raja Jugul Kalabiuk. Namun untuk mendapatkan Ijin, Restu dan Dukungan langsung dari Sosok Manusia Berjatidiri Maha Tersempurna ini yang tidak semudah membalikan telapak tangan,

Karena untuk bisa mendapatkan Ijin, Restu dan Dukungan-Nya itu dari Kehendak-Nya bukan kehendak anda. Jika kehendak itu dari anda, maka seperti yang disampaikan diatas, anda akan menghadapi beragam ujian dan cobaan yang membuat diri anda tidak bisa mendapatkan Ijin, Restu dan Dukungan dari Sosok Manusia Yang Maha Nyata Ada Wujud Jatidiri-Nya, tapi Juga Maha Misteri, tidak dapat dideteksi dan tidak dapat dipredikisi, kecuali hanya prasangka diri kepada-Nya.

Namun itulah Keadilan dan Kebijaksanaan-Nya Yang Maha Sempurna, yang sedikitpun tidak ada cela dan celah kekurangan.

Atas dasar itu, untuk bisa terhubung atau terkoneksi langsung dengan Jatidiri-Nya Yang Maha Sempurna, anda harus melewati Para Wakil-Nya. Kecuali anda berani untuk menghadapi berbagai ujian dan cobaan yang akan terjadi diluar dugaan dan perkiraan anda.

Untuk bisa terkoneksi secara langsung dengan fisik Jasmani Sang Maha Raja Ganestesa Abadan Abada ini, logikanya akan jauh lebih mudah terkoneksi dengan seorang president.  Karena Maha Raja Ganestesa Abadan Abada adalah Wujud Nyata Tuhan Pemilik Kehidupan Yang Maha Tersegalanya.  Yang Level-Nya sangat jauh dari seorang presiden.

Dimana untuk bisa terkoneksi langsung dengan seorang presiden saja harus melewati sederetan birokrasi yang panjang dan dengan memenuhi berbagai persyaratan khusus, apalagi terkoneksi langsung dengan Sang Maha Raja Diraja Kerajaan Langit dan Bumi.

Tentunya harus melewati birokrasi yang jauh lebih panjang dan dengan persyaratan tertentu yang harus dipenuhi untuk bisa terhubung langsung dengan Yang Maha Tersegalanya.

Untuk itu dibutuhkan mediasi, yaitu orang yang mengenal secara dekat dengan-Nya. Dan kedekatan disini bukan sekedar kedekatan secara fisik namun jauh lebih dari itu adalah kedekatan dalam sebuah Kesadaran Jatidiri Sejati -Nya.

Inter koneksi dengan Sang Wujud Energi Semesta Yang Maha Tersempurna (Tuhan Pemilik Kehidupan Alam Semesta Raya) ini sangat dibutuhkan oleh seluruh mahluk khusus nya manusia yang membawa peran kekhalifahan dalam hidup dan kehidupan ini. Karena Beliau adalah Pusat dan Sumber Energi/Nyawa Kehidupan Bumi Alam Semesta, 

Tanpa adanya interkonesi dengan Tuhan Pemilik Kehidupan Yang Maha Nyata Ada Wujud Keberadaan-Nya maka tentu manusia tidak memiliki titik fokus atau pusat konsentrasi penghadapan kepada Tuhan nya.

Tidak adanya titik fokus atau Pusat Konsentrasi yang jelas, tentunya penghadapan diri kepada Tuhannya menjadi mengambang, tidak jelas arah dan tujuan penghadapannya, sehingga berdampak pada realita hidup dan kehidupan yang terombang ambing, mudah tergoyahkan oleh berbagai situasi dan kondisi, hidup menjadi rapuh, lemah dan tak berdaya.

Disinilah pentingnya kita mengetahui, memahami, menyadari dan meyakini Keberadaan Wujud Nyata Tuhan Pemilik Kehidupan Bumi Alam Semesta Jagat Raya ini. Sehingga penghadapan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa Nan Maha Kuasa benar-benar tepat arah, tepat guna dan tepat Segalanya.

 

 

Tinggalkan komentar