Kesadaran Berada Di Taman Surga Abadi

Disadari atau pun tidak disadari oleh manusia, bahwa bumi alam semesta jagat raya ini adalah taman kehidupan surga yang kekal abadi, yang telah menumbuhkan berbagai fasilitas kenikmatan hidup yang maha luas tak terbatas., dimana seluruh kebutuhan hidup, seluruh keinginan, seluruh harapan, cita-cita, seluruh yang dikhayalkan dan dibayangkan, dan seluruh yang menjadi doa, bahkan seluruh yang difirmankan Tuhan dalam berbagai kitab ajaran agama, seluruhnya telah ada tersedia dan tersaji di kehidupan bumi alam semesta jagat raya ini.

Yang tidak ada, atau belum ada di kehidupan bumi alam ini, hanyalah rasa syukur, tahu diri dan kesadaran diri manusia untuk bisa melihat, mendengar, memahami dan merasakan realita kehidupan surga yang jelas nyata ada di dalam diri dan di sekitar diri, di bumi alam semesta jagat raya ini.

Bayangkan, betapa fasilitas Kenikmatan hidup yang ada tersedia dan tersaji di bumi alam ini sungguh teramat sangat banyak, maha luas tak terbatas, mulai dari fasilitas makanan dan minuman dari beragam tumbuh-tumbuhan, berupa beraneka Janis (buah-buahan, sayur-sayuran, rempah-rempah, biji-bijian, kacang-kacangan, dan lain-lain nya),

Kemudian fasilitas makanan dan minuman dari beragam jenis hewani, seperti beraneka jenis unggas, mamalia, ikan, dan lain-lain baik yang ada di daratan maupun lautan yang maha luas tak terbatas jumlah nya dan terus berkembang baik.

Selanjutnya berupa fasilitas bahan tambang, berupa beragam material dan mineral bumi, baik untuk berbagai keperluan perhiasan dan aksesoris  seperti beragam jenis batu akik, batu permata batu mulia dan logam mulia. Kemudian mineral bumi untuk keperluan bahan bakar seperti (minyak tanah, solar, premium, pertamax, benzol, gas dan lain-lain nya).

Kemudian beragam material bumi untuk keperluan bangunan, kendaraan, perabotan dan peralatan (rumah tangga, kantor, hotel, gedung dan lain-lain nya). Juga untuk keperluan berbagai sarana dan fasilitas hiburan.

Kemudian fasilitas berupa udara, air, api, cahaya alam, pemandangan alam yang indah nan cantik, berupa panorama laut dan pantai, pegunungan, bukit, lembah, sawah, danau, telaga, sungai, hutan dan lain-lain fasilitas kenikmatan hidup yang maha luas tak terbatas, yang seluruhnya ada di kehidupan bumi alam ini.

Bukankah semua fasilitas kenikmatan yang ada di bumi alam ini merupakan fasilitas surga yang sangat jelas nyata ada tersedia dan tersaji sebagai fasilitas yang gratis dari Alam ini?

Bukankah semuanya itu tinggal diolah dan dikelola bersama oleh manusia untuk dijadikan sebagai fasilitas kenikmatan surga bagi seluruhnya? Kenapa kemudian manusia memberlakukan sistem pembayaran atau sistem uang yang jelas nyata telah mempersulit dan mempersempit kebebasan gerak manusia untuk mengekspresikan hasil karyanya.?

Sungguh manusia telah menciptakan beragam aturan hukum yang sesungguhnya justru membelenggu kebebasan gerak manusia itu sendiri.

Selama ini manusia berharap surga  akhirat  yang fatamorgana (yang tidak jelas keberadaan nya), sementara surga yang jelas dan nyata ada di dalam diri dan di sekitar diri dikhianati dan diingkari.

Manusia bagaikan ikan yang hidup di dalam air, tapi ikan tersebut terus mencari air.  Perumpamaan tersebut sama halnya dengan manusia yang sedang berada di taman surga yang kekal abadi tapi manusia tidak menyadari nya.  Manusia terus merengek, menghiba, mengharap, memanjatkan doa kepada Tuhannya, memohon diberikan kehidupan surga yang kekal abadi.

Sungguh teramat sangat ironis sekali bahkan sangat tidak tahu diri sekali,  bahwa manusia telah dikodratkan jatidiri nya sebagai khalifah bumi, dengan bekal kesempurnaan (wujud,  akal pikiran,  dan perasaan hati nurani), dengan bekal taman surga  yang maha luas tak terbatas,  Namun manusia tidak mampu mewujudkan tatanan kehidupan surga bagi  seluruh nya.

Padahal segalanya telah ada tersedia dan tersaji di taman surga bumi alam semesta raya ini,  manusia hanya perlu menyadari bahwa surga  bumi alam ini adalah milik bersama, yang tentunya harus diolah dan dikelola bersama untuk dinikmati bersama,  tanpa harus berebut dan bersaing,

Apalagi hanya soal harta kekayaan dan kemewahan, di bumi alam ini tersedia harta kekayaan yang maha luas tak terbatas, yang tidak akan pernah habis walaupun terus dieksploitasi untuk mewujudkan kekaya rayaan dan kejayaan yang maha Mewah Dan maha megah bagi seluruh manusia yang ada, bahkan untuk hidup dan kehidupan jutaan tahun kedepan, materi harta kekayaan bumi alam ini, tidak akan pernah habis.

Sungguh sangat bodoh sekali jika manusia beranggapan bahwa sumber daya kekayaan alam bumi ini berkurang apalagi habis, karena bumi alam ini terus memproduksi kekayaan alam, baik bersifat reproduksi maupun memproduksi bentuk kekayaan alam yang baru.

Karena sesungguhnya bumi alam ini bersifat dinamis, tidak statis dan terus mengembang.

Sehingga seluruh manusia yang ada di kehidupan bumi alam ini, sesungguhnya seluruhnya bisa hidup dalam kelimpahan berkat kekayaan dan kemewahan tanpa batas.

Dan itu baru di level surga harta kekayaan yang sebenarnya masih berada di surga level yang  paling dasar, atau masih berada di kulit luar.

Kesadaran berada di Taman Surga Kekal Abadi, seharusnya setiap manusia dalam situasi dan kondisi yang terjaga dan terjamin (Kesehatan, Keperkasaan,  Keselamatan, Keamanan, Ketentraman dan Kenyamanan nya).

Jaminan situasi dan kondisi tersebut diatas, seharusnya menjadi Jaminan surga yang paling dasar, dimana setiap manusia seharusnya bisa mendapatkan Jaminan tersebut secara mandiri.

Sebab Kesehatan setiap manusia itu tergantung bagaimana diri mengendalikan pikiran dan perasaan agar tetap tenang, nyaman, bahagia dan nikmat, selengkapnya akan dikupas secara detil di postingan lain yang berjudul Jaminan Kesehatan Selamanya.

Ada banyak level atau tingkatan alam surga nyata di kehidupan bumi alam ini, dimana masing-masing level tersebut akan bisa dilewati dalam arti dirasakan atau dinikmati seiring dengan semakin meningkat nya frekuensi Kesadaran masing-masing.

Dan level kesadaran itu tergantung dari pengetahuan dan pemahaman masing-masing dalam mengarungi samudera energi kehidupan alam semesta yang maha luas tak terbatas.

Yang jelas dan pasti, bahwa dimensi alam surga itu ada dibalik panca Indra, dibalik pikiran dan perasaan diri kita, artinya bahwa panca Indra, pikiran dan perasaan itu sendiri sesungguhnya adalah anugerah surga yang nyata dari Tuhan Sang Pemilik Kehidupan,

Bahwa jiwa raga diri, sesungguhnya adalah berupa energi atau nyawa-nyawa unggul dan Istimewa dibandingkan dengan nyawa-nyawa alam yang ada di luar diri (jiwa raga) manusia.

 Ingat bagaimana proses terbentuknya jiwa raga diri, diawali dari bertemunya nyawa unggul dalam bentuk sel sperma dari Sang Bapak Kehidupan yang telah dengan Keperkasaan dan kekuatan mampu mengalahkan puluhan juta bahkan ratusan juta nyawa (sel sperma), untuk bisa meraih dan membuahi sel telur dari Sang Ibu Kehidupan.

Sehingga jatidiri manusia itu sendiri sesungguhnya adalah nyawa-nyawa surga abadi yang tidak pernah mengalami kematian. Yang mengalami kematian adalah wujud rupa (bentuk)/jasmani manusia yang menjadi hilang dan musibah, karena nyawa-nyawa yang menyusun dan membemtuk jasmani manusia kembali menyatu dengan Alam Semesta. Dimana unsur airnya kembali pada air, unsur api kembali pada api, unsur tanah kembali pada tanah, unsur angin kembali pada angin,

Artinya bahwa energi dan unsur alam tersebut tidak pernah mati, Dia bersifat kekal abadi, bahkan diri manusia itu sendiri yang berupa akal pikiran akan tetap exis dikala unsur-unsur alam (berupa jasad) kembali menyatu dengan semesta.

Exisnya Akal Pikiran anda, mungkin akan merana kesana kemari,  atau hanya di seputaran jasad dikubur.

Jadi sebenarnya tidak ada kematian, yang ada hanyalah Keabadian.  Ingat Teori Hukum Kekekalan Energi By Albert Einstein, bahwa energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, energi hanya berubah bentuk, energi ada dengan sendirinya.

Dan diri kita semua adalah energi yang berwujud dan berbentuk diri kita masing-masing.

Jadi kesimpulannya adalah bahwa di kehidupan bumi alam semesta raya ini lah surga nyata itu ada, dari level surga terendah sampai dengan level surga tertinggi, bahkan di bumi alam semesta raya ini terdapat 41 dimensi alam surga yang maha misteri, kecuali bagi diri-diri yang telah diberikan pengetahuan walaupun hanya secercah angin pemberitahuan kepada diri yang mendapatkan Ijin dan Restu dari Tuhan Sang Pemilik Kehidupan Bumi Alam Semesta jagat raya ini.

Yang jelas dan pasti bahwa yang namanya kesempurnaan surga itu adalah lahir dan batin, jasmani dan rohani, jiwa dan raga, dunia dan akhirat, sehingga jika anda hanya berharap surga akhirat, dan mengingkari surga dunia/bumi, maka anda tidak akan pernah menemukan kesempurnaan surga, bahkan surga akhirat pun tidak akan pernah didapatkan, sebab anda telah kufur terhadap nikmat/surga pada saat ini, saat di kehidupan alam dunia/bumi ini.

Dan hukum alam nya orang yang kufur adalah berupa siksaan yang berkepanjangan.

Oleh karena itu, sadarilah bahwa bumi alam semesta jagat raya ini adalah taman kehidupan surga yang kekal abadi, dari level surga terendah sampai dengan level surga tertinggi, seluruhnya ada di kehidupan bumi alam ini.

Jika panca Indra, pikiran dan perasaan anda belum mampu untuk menjangkau keberadaan surga yang kekal abadi ini, maka kemungkinan besar bahwa diri anda sedang dikuasai oleh nafsu, ego, emosi dan harga diri anda yang kumuh, kumal, kotor dan bau busuk,

Sehingga butuh bantuan orang lain untuk membersihkan dan mensucikan jasmani dan rohani anda dari sampah atau kotoran yang melekat dalam jiwa anda, sehingga menutupi pandangan, penglihatan, pendengaran, pikiran dan perasaan anda, dari realita surga nyata yang terhampar luas tak terbatas di bumi alam semesta jagat raya ini.

Yang jelas nyata dan pasti bahwa di bumi alam ini tersedia berbagai fasilitas Kenikmatan surga yang maha luas tak terbatas dan tak akan pernah habis walaupun dieksploitasi untuk jutaan tahun kedepan.

 Sehingga manusia tidak perlu berebut fasilitas surga yang sangat Istimewa, karena fasilitas surga yang tersedia dan tersaji di kehidupan bumi alam ini sungguh maha luas tak terbatas.

Bahkan dengan potensi kekuatan dan kekuasaan jatidiri sejati, manusia dapat menciptakan dan mewujudkan bangunan sebuah kota yang sangat luas wilayah nya dengan bahan dari intan berlian.

Sehingga teramat sangat ironis sekali bahwa manusia sedang berada di taman surga yang kekal abadi, tapi dalam realita kehidupan yang dialami oleh masyarakat bumi bagaikan berada di merasa.

Tentunya hal ini tidak bisa dibiarkan terus terjadi dan melanda seluruh strata kehidupan masyarakat bumi, baik mereka yang hidup dengan kelimpahan harta kekayaan dan kemewahan maupun masyarakat bumi yang hidup dalam kekurangan dan kemiskinan,

Keduanya sama-sama mendapatkan hukuman dari alam ini, keduanya tetap sama, bagaikan berada di neraka bumi yang berkepanjangan.

Karena masyarakat bumi yang hidup berkelimpahan harta kekayaan dan kemewahan, tidak menyadari bahwa harta kekayaan yang dimiliki nya, hakekatnya adalah milik bersama masyarakat lainnya. Karena hakekatnya tidak ada hukum jual beli atau hukum pembayaran, yang ada hanyalah hukum berbagi dengan sesama dalam kesadaran Universal.

 

 

Tinggalkan komentar